Senin, 24 November 2014


 MAKALAH

Sumber Dan Dasar-Dasar Pendidikan Islam

Di Ajukan Untuk Memenuhi  Tugas Kelompok Mata Kuliah
 Manajemen ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :
Muhammad Hannan, M.Pd.I



 



Disusun oleh :
Iwan fikri
M. Ibrahim lutfi
Muhammad roni

Jln. Doktren No.26 Krai Yosowilangun Lumajang
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUSTANUL ULUM
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
PERIODE 2014-2015

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah Allamal Qur’an Kholaqol Insan Allamahul Bayan,wakholaqol insaana fii ahsani taqwim washshalatu wassalamu ’ala khoiril mursalin, Sayyidina Muhammadin wa ’ala alihi wa shohbihi ila yaumil wa’id.
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dan alam seisinya untuk makhluknya serta mengajari manusia tentang al-qur’an dan kandungannya, yang dengan akal pikiran sebagai potensi dasar bagi manusia untuk menimbang sesuatu itu baik atau buruk. Segala puji bagi Allah sang Maha Kuasa pemberi hidayah, yang semua jiwa dalam genggaman-Nya, Rahman dan Rahim-Nya telah menyertai kami sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah ini..
             Solawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan keharibaan Junjungan Kita Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah memberikan pelajaran, Tuntunan dan suri tauladan kepada kita semua, Sehingga Kita dapat menuju jalan islam yang lurus dan penuh ridhonya.
             Dalam makalah ini, penulis berupaya semaksimal mungkin menyajikan makalah. Namun, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
    Tiada yang dapat kami ucapkan sebagai balas budi kami selain untaian ucapan terima kasih dan doa, agar semua amal kebaikan selama ini penuh dengan iringan rahmat dan ridho Allah SWT. Sehingga dicatat sebagai amalan makbulan’indallah. Amin. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan semuanya, khususnya bagi penulis sendiri. Amin ya rabbal ‘alamin.
                                                                                   
   Krai , 14 oktober 2014

                                                                                                    penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................        I
KATA PENGANTAR………………..............................….....……........    II
DAFTAR ISI………………........................................………….....…....    III
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah……………......….............…..........…....    1
B.    Rumusan Masalah…........….......……............................................    1
C.    Tujuan.............................................................................................    1   

BAB II:PEMBAHASAN
A.    Sumber ilmu  pendidikan islam..….............…….…........…..….....    2
B.    Dasar-dasar ilmu pendidikan islam...........................…..................    4   
C.    Perbedaan antara dasar ilmu pendidikan islam dengan
dasar ilmu pendidikan barat....................…………….....................    7   

 BAB III:PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………..........................................    9
B.    Saran………........……………......…….……..…....…...................    9

 DAFTAR PUSTAKA…………..………………….................................    10

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, sering kita temukan bahwa generasi muda kekinian banyak yang melupakan terhadap jati dirinya sebagai generasi muslim. Artinya, mereka banyak berkaca kepada gemerlap pendidikan orientalis, yang orietasinya sangat melenceng sekali dengan orientasi islam sendiri. Hal tersebut dikarenakan sekian banyak dari genersi islam sendiri tidak memahami terhadap sumber ajaran serta dasar-dasar pendidikan islam. Sehingga mereka bagaikan kacang yang lupa pada kulitnya.
Sumber serta dasar-dasar ilmu pendidikan islam jangan dipandang sebagai sebuah hiasan semata. Karena, apabila hal tersebut terjadi. islam akan mengalami dekadensi dan degradasi dikemudian hari. Islam akan kehilangan norma-norma yang terkandung didalamnya, bagaimana caranya agar hal itu tidak terjadi ? jawabanya ada ditangan para pemeluk dan pemuda-pemudi islam sendiri.

B.    Rumusan Masalah
a.    Apa saja sumber ilmu pendidikan islam ?
b.    Apa saja dasar-dasar ilmu pendidikan islam ?
c.    Bagaimana perbedaan antara dasar ilmu pendidikan islam dengan dasar ilmu pendidikan barat ?

C.    Tujuan
a.    Untuk mengetahui sumber ilmu pendidikan islam !
b.    Untuk mengetahui dasar-dasar ilmu pendidikan islam !
c.    Untuk mengetahui perbedaan antara dasar ilmu pendidikan islam dengan dasar ilmu pendidikan barat !


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sumber Pendidikan  Islam
a.    Al-Quran Sebagai Sumber Utama
Sumber utama ilmu pendidikan islam adalah al-quran. Al-quran sebagai sumber dan dasar nilai serta norma dalam islam. Dengan demikian,sumber dan dasar nilai ilmu pendidikan islam pun adalah al-quran. Oleh karena itu, bukan ilmu pendidikan islam apabila sumber inspirasinya bukan al-quran.
Secara etimologis, al-quran berasal dari kata “qara-an, yaqra-u, qira`-atan atau qur-anan” yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (adh-dhammu) huruf-huruf serta kata-kata dari satu ke bagian lain secara teratur. Di katakan al-quran kerana ia berisi intisari semua kitabullah dan intisari dari ilmu pengetahuan.
Muhammad salim muslim, dalam bukunya tarikh al-quran al-karim menyatakan bahwa al-quran adalah firman allah  yang di turunkan kepada nabi muhammad SAW. Yang tertulis dalam mushaf-mushaf dandi nukil atau di riwayatkan kepada kita dengan jalan mutawatir,dan membacanya dipandang ibadah serta sebagai penentang (bagi yang tidak percaya) walaupun dengan surat terpendek.
Abdul wahab falah mendefinisikan alquran sebagai firman allah swt yang diturunkan melalui ruhl amin( jibril) kepada nabi muhammad  SAW. Dengan bahasa arab, isinya dijamin kebenarannya, dan sebagai, dan sebagai hujjah kerasulanya, undang-undang bagi seuruh manusia dan petunjuk dalam beribadah serta dipandang dalam membacanya, yang terhimpun dalam mushaf yang dimulai dari surat alfatihah dan diakhiri dengan surat annas, yang diriwayatkan kepada kita dengan jalan mutawatir.
syekh muhammad abduh mendenifisikan al-quran sebagai kalam mulia yang di turunkan oleh allah SWT. Kepada nabi yang sempurna (muhammad SAW.), ajarannya mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan . ia merupakan

sumber  yang mulia yag esensianya tidak dimengerti, kecuali orang yang berjiwa suci dan berakal cerdas. (muhaimin, tadjab, abdul mudjib, 1994:87-88).
 ketiga denefisi al-quran tersebut sebenarnya saling melengkapi. Definisi pertama lebih melihat keadaan al-quran sebagai firman allah yang diturunkan kepada nabi muhammad SAW., diriwayatkan kepada umat islam secara mutawatir, membacanya sebagai ibadah dan salah satu fungsinya ialah sebagai mukjizat atau melemahkan para lawan yang menentangnya. Definisi kedua melengkapi penjelasan cara turunya lewat malaikat jibril, penegasan tentang permulaan surat dari al-quan serta akhir suratnya, dan fungsinya, disamping sebagai mukjizat atau hujjah kerasulanya, juga sebagai undang-undang bagi seluruh ummat manusia dan petunjuk dalam beribadah. Definisi ketiga me;engkapi isi alquran yang mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan, fungsinya sebagai sumber yang mulia, dan penggalian esensinya hanya bisa dicapai oleh orang suci dan cerdas.

b.    As-Sunnah Sebagai Sumber Kedua
Secara harfiah as-sunnah adalah Jalan hidup yang dijalani atau dibiasakan, apakah jalan hidup itu baik atau buruk, terpuji ataupun tercela.
Adapun pengertian as-sunnah menurut para ahli hadis adalah sesuatu yang didapatkan dari Nabi SAW yang terdiri dari ucapan, perbuatan, sifaat fisik atau budi, atau biografi,  baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya. Sunnah menurut para ahli hadis Sama dengan pengertian hadis.

c.    Ijtihad sebagai sumber ketiga IPI
Menurut rahmat syafi’in (1997: 97), secara etimologis, kata” ijtihad “ artinya kesulitan dan esusahan (al-masyaqaqah), juga diartikan dengan kesanggupan d kemampuan (ath-thaqat).
    Menurut istilah, ijtihad ialah menngunakan seluruh kesanggupan untuk menetapkan hukum syari’at. Dengan cara mengeluarkanya dari alquran dan assunnah atau mengerahkan kesanggupan seorang fuqaha’ untuk menghabiskan dzan (sangkaan) dengan menetapkan suatu hukum syara’ orang yang  melakukanya disebut mujtahid.
    Dari definisi ijtihad diatas, dapat disimpulkan bahwa ijtihad adalah :
1.    Pengerahan akal pikiran manusia yang berilmu.
2.    Penggunaan akal sungguh-sungguh karena adanya dalil-dalil yang dzanni dari al-qur’an dan al-hadits.
3.    Berkaitan dengan segala hal yang nashnya masih samar dan bersifat amaliyah.
4.    Penggalian kandungan al-quran dan asunnah dengan berbagai usaha dengan berbagai usaha dan pendekatan.
5.    Dalil-dalil yang ada dirinci sedemikian rupa sehingga hilang kedzanny-annya.
6.    Hasil ijtihad berbentuk pemhaman para ulama’ yang mudah diamalkan.

B.    Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam
Dasar dasar pendidikan islam secara garis besar ada 3 yaitu: al-qur’an, as-sunnah dan perundang-undangan yang berlaku dinegara kita.
a.     Ayat-ayat Al-quran tentang ilmu pendidikan islam
Islam adalah agama yang membawa misi agar umatnya menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Ayat al-quran yang pertama kali turun adalah berkernaan di samping masalah keimanan juga pendidikan.

اِقَرَأْ بِسْمِ رَبّكَ الّذِيْ خَلَقْ. خَلَقَ الاِ نْسَانَ مِنْ عَلَقْ.اِقْرَأوَرَبّكَ الْاَكْرَمْ. اَلّذِيْ عَلّمَ بِاالْقَلَمْ. عَلّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ.
Artinya : “ bacalah dengan ( menyebut ) nama rabbmu yang menciptakan dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,dan rabbmu yang maha pemurah yang mengajar manusia dengan perantara pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.( Al-alaq:1-5)
Dari ayat-ayat tersebut diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa seolah-olah tuhan berkata hendaklah manusia meyakini akan adanya tuhan pencipta manusia dari segumpal darah, selanjutnya untuk memperkokoh keyakinannya dan memeliharanya agar tidak luntur hendeklah melakukan pendidikan dan pengajaran.

b.    As-sunnah
Rasulallah mengatakan bahwa beliau adalah juru pendidik dalam kaitan dengan ini M.athiyah al abrasyi mengatakan: pada suatu hair rasul keluar  dari rumahnya dan beliau menyaksikan adanya dua pertemuan; dalam pertuam pertama, oarang-orang yang berdoa kepada allah ‘azza wajall, mendekatkan diri kepada-Nya; dalam pertemuan kedua orang sedang memberikan pelajaran. Langsung beliau bersabda

اَمَّا هَؤُلآءِ فَيَسئَلُوْنَ اللهَ فَاِنْ شَاءَ اَعْطَا هُمْ وَاِنْ شَاءَ مَعَنَهُمْ اَمَّا هَاءلآءِ فَيُعَلّمُوْنَ النّاسَ وَاِنّمَا بُعِثْتُ مُعَلّماً
Artinya:
“  mereka ini (pertemuan pertama) minta kepada allah bila tuhan menghendaki maka ia memenuhi permintaan tersebut dan jika ia tidak menghendaki maka tidak akan dikabulkannya, tetapi golongan kedua


 ini, mereka mengajar manusia, sedangkan saya sendiri diutus untuk juru didik. “
Setelah beliau duduk  pada pertemuan kedua ini. Praktek ini membuktikan kepada kita suatu contoh terbaik betapa rasul mendorong orang belajar danmeyebarkan ilmu secara luas dan suatu pujian atas keutamaan juru didik. Dari penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa rasulullah menjunjung tinggi kepada pendidikan dan memotivasi agar berkiprah kepada pendidikan dan pengajaran.

c.    Perundang-undangan yang berlaku diindonesia
a.    UUD 1945, pasal 29
Ayat 1 berbunyi: “negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang  Maha Esa.”
Ayat 2 berbunyi: “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.

C.    Perbedaan antara Dasar Ilmu Pendidikan Islam Dengan Dasar Ilmu Pendidikan Barat.
Sebelum membahas perbedaan antara dasar ilmu pendidikan islam dan ilmu pendidikan barat terlebih dahulu di uraikan mundurnya ilmu pendidikan islam atau melemahnya semangat umat islam dalam memperdalam ilmu pengetahuan. Ilustrasi historis kemunduran ilmu pengetahuan di kalangan umat islam merupakan kepedihan sekaligus kesedihan yang menimpa umat islam sampai dengan hari ini.
Seperti di kemukakan dalam sejarah ilmu pengetahuan, sejak abad 8 sampai dengan abad 12, selama kurang lebih 500 tahun secara terus-menerus, sains dan teknologi merupakan ilmu monopoli umat islam. Namun, setelah abad 8 mereka mulai melepaskannya sejarah berangsur-angsur dan menganggapnya sebagai unsur asing, untuk kemudian menjahuinya atau memusuhinya, sedangkan bangsa-bangsa eropa dalam kurun waktu yang sama, justru meningkatkan kegiatan mereka dibidang tersebut. Kenyataan ini tercermin dalam ungkapan ibnu khaldun dalam mukoddimah-nya, yang mengabarkan bahwa ditanah bengsa frangka dan dipesisir utara laut tengah sedang diumbuhkan ilmu-ilmu falsafi dengan giat. Sementara itu, umat islam memandang ilmu fisika dan sejenisnya tidak lagi bergunabagi kehidupan keagamaan.
    Menurut pendapat ahmad tafsir, dapat diambil pemahaman bahwa ilmu pendidikan islam dengan penddikan barat sangat berbeda, baik dalam pengambilan sumber ajaranya maupun dasar-dasar yang menjadi landasan pengembangannya. Dalam ilmu pendidikan barat, semuanya berbasis pada rasionalisme, sedangkan pendidikan islam berbasis pada alquran dan as-sunnah. Barat memandang pendidikan berguna untuk kehidupan manusia di dunia dan untuk kemanusiaan, tidak ada yang menyangkut masalah akhirat




Perbedaan antara dasar ilmu pendidikan islam dengan dasar ilmu pendidikan barat bisa kita lihat dari beberapa aspek berikut :
ASPEK-ASPEK    PENDIDIKAN BARAT   
PENDIDIKAN ISLAM

Proses Belajar Mengajar    Karena sekularistik-materialistik, maka motif dan objek belajar-mengajar semata-mata masalah keduniaan    Aktivitas belajar-mengajar ialah amal ibadah, berkaitan erat dengan pengabdian kepada Allah
Tanggungjawab belajar mengajar    Semat-mata urusan manusia    Disamping tanggungjawab kemanusiaan, juga tanggungjawab keagamaan. Karena dalam belajar mengajar, terdapat hak-hak Allah dan hak-hak makhluk lainnya pada setiap individu, khususnya bagi orang yang berilmu
Kepentingan Belajar    Belajar hanyalah untuk kepentingan dunia, sekarang dan di sini    Belajar tidak hanya untuk kepentingan hidup dunia sekarang, tetapi juga untuk kebahagiaan hidup di akhirat nanti
Konsep Pendidikan    Barat pada umumnya tidak mengaitkan pendidikan dengan pahala dan dosa. Ilmu itu bebas nilai (values free).    Islam mengaitkannya dengan pahala dan dosa karena kebajikan dan akhlak mulia merupakan unsur pokok dalam pendidikan Islam.
Tujuan Akhir Pendidikan    Hidup sejahtera di dunia secara maksimal baik sebagai warga Negara maupun sebagai warga masyarakat.    Terwujudnya insan kamil (manusia sempurna dan paripurna), yang pembentukannya selalu dalam proses sepanjang hidup (has a beginning but not an end).
Arah pengembangan kepribadian peserta didik    Konvergensi  lebih cenderung kea rah kesejahteraan hidup di dunia    Islam cenderung kea rah kehidupan dunia dan akhirat yang serimbang dan pengabdian kepada Allah (QS. Al-Zariyat (51):56 dan Al-Qashas (28): 77

Kebebasan dan keterikatan dalam keberhasilan pembelajaran    Keterikatan berdasar pada unsure dunia semata    Sedangkan Islam keterikatan itu disamping unsure duniawi tapi juga unsure ukhrawi


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
    Sumber utama ilmu pendidikan islam adalah al-quran. Al-quran sebagai sumber dan dasar nilai serta norma dalam islam. Kemudian hadits rasulullah dan ijthad para ulama’ mujtahidin
    Dasar-dasar pendidikan islam ialah meliputi ayat alqur’an, hadis rasulullah serta perundang-undangan negara
    ilmu pendidikan islam dengan penddikan barat sangat berbeda, baik dalam pengambilan sumber ajaranya maupun dasar-dasar yang menjadi landasan pengembangannya. Dalam ilmu pendidikan barat, semuanya berbasis pada rasionalisme, sedangkan pendidikan islam berbasis pada alquran dan as-sunnah. Barat memandang pendidikan berguna untuk kehidupan manusia di dunia dan untuk kemanusiaan, tidak ada yang menyangkut masalah akhirat

B.    Saran
Setelah mempelajari sumber dan dasar-dasar ilmu pendidikan islam tersebut. Maka kami sebagai penulis berharap agar kepada semua generasi islam dapat memahami, menghayati serta mempelajari lebih dalam lagi tentang sumber ilmu pendidikan islam dan mentransferkan kepada generasi islam berikutnya, sehingga islam tetap eksis dan memiliki kader-kader yang tidak melupkan terhadap jati dirinya, seperti kata pepatah bagaikan kacang lupa pada kulitnya.

   






DAFTAR PUSTAKA
Beni, ahmad saebani dan hendra akhdiyat. 2009. ilmu pendidikan islam,
Bandung : pustaka setia
Nata, abuddin. 2008. ilmu pendidikan islam. jakarta : kultura
Uhbiyati, Nur.Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung, Pustaka Setia : 2005)




 MAKALAH

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, SERTA KEGUNAAN
ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Di Ajukan Untuk Memenuhi  Tugas Kelompok Mata Kuliah
 Manajemen ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu :
Muhammad Hannan, M.Pd.I






Disusun Oleh :
Edi Susanto
Muhammad Roni


Jln. Doktren No.26 Krai Yosowilangun Lumajang
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUSTANUL ULUM
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
PRIODE 2014-2015

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah Allamal Qur’an Kholaqol Insan Allamahul Bayan,wakholaqol insaana fii ahsani taqwim washshalatu wassalamu ’ala khoiril mursalin, Sayyidina Muhammadin wa ’ala alihi wa shohbihi ila yaumil wa’id.
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dan alam seisinya untuk makhluknya serta mengajari manusia tentang al-qur’an dan kandungannya, yang dengan akal pikiran sebagai potensi dasar bagi manusia untuk menimbang sesuatu itu baik atau buruk. Segala puji bagi Allah sang Maha Kuasa pemberi hidayah, yang semua jiwa dalam genggaman-Nya, Rahman dan Rahim-Nya telah menyertai kami sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah ini..
             Solawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan keharibaan Junjungan Kita Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah memberikan pelajaran, Tuntunan dan suri tauladan kepada kita semua, Sehingga Kita dapat menuju jalan islam yang lurus dan penuh ridhonya.
             Dalam makalah ini, penulis berupaya semaksimal mungkin menyajikan makalah. Namun, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
    Tiada yang dapat kami ucapkan sebagai balas budi kami selain untaian ucapan terima kasih dan doa, agar semua amal kebaikan selama ini penuh dengan iringan rahmat dan ridho Allah SWT. Sehingga dicatat sebagai amalan makbulan’indallah. Amin. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan semuanya, khususnya bagi penulis sendiri. Amin ya rabbal ‘alamin.
                                                                                   
           Krai , 4 oktober 2014

                                                                                                       penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................        I
KATA PENGANTAR………………..............................….....……........    II
DAFTAR ISI………………........................................………….....…....    III
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah……………......….............…..........…....    1
B.    Rumusan Masalah…........….......……...........................................    2
C.    Tujuan.............................................................................................    2

BAB II:PEMBAHASAN
A.    Pengertian ilmu pendidikan islam..….............…….…........…..….    3
a.    Pengertian pendidikan islam menurut bahasa............................    3
b.    Pengertian pendidikan islam menurut istilah.............................    3
c.    Pengertian pendidikan islam menurut para ahli.........................    4
B.    Ruang lingkup ilmu pendidikan islam...........................….............    6
C.    Kegunaan ilmu pendidikan islam…………….............………......    10

 BAB III:PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………........................................    12
B.    Saran………........……………......…….……..…....….................    12

 DAFTAR PUSTAKA…………..…………………................................    13






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan dasar manusia untuk memulai hidup, sehingga menjadi komitmen bersama bahwa pendidikan sangat mempunyai peran yang luhur dan agung. Sifat yang agung ini ditunjukkan dari peran pendidikan yang dipahami sebagai pemberian bekal peserta didik untuk menghadapi masa depannya. Dalam lagu kebangsaan Indoneisia Raya salah satu lirik lagunya menekankan “bangunlah jiwanya, bangunlah raganya” ini terbukti secara konsumtif pendidikan sangat dibutuhkan.
Pendidikan merupakan peroses untuk mendewasakan manusia atau kata lain pendidikan merupakan usaha sadar untuk “memanusiakan manusia”. Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara normal dan sempurna sehingga dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah fil ardhi.
Pendidikan dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari perilaku buruk menjadi tabiak yang baik, pendidikan mengubah semuanya. Begitu penting Pendidikan dalam Islam, sehingga menjadi kewajiban perorangan.
Rasulullah SAW bersabda :
طلب العلم فريضة على كل مسلم
Artinya : “menuntut Ilmu itu diwajibkan atas tiap orang islam” (HR. Ibnu Barri)
Berangkat dari hadist diatas dapat kita lihat bahwa pendidikan islam itu sangatlah penting sekali, mengingat tolak ukur keselamatan manusia didunia ini salah satunya ialah dari ‘amaliyah perindividu.
Pendidikan jangan hanya dipandang sebagai suatu kewajiban. Tetapi juga harus pandai merencanakan, mengorganisir, mengemas, melaksanakan serta mengevaluasi dan menindaklajutinya secara bersinergi dan berkeseimbangan.



B.    Rumusan masalah
1.    Apa pengertian ilmu pendidikan islam menurut  ?
2.    Apa saja ruang lingkup ilmu pendidikan islam    ?
3.    Apa kegunaan ilmu pendidikan islam  ?

C.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian ilmu pendidikan islam.
2.    Untuk mengetahui ruang linkup ilmu pendidikan islam
3.    Untuk mengetahui kegunaan ilmu pendidikan islam






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pegertian Ilmu Pendidikan Islam
a.    Pengertian Secara kebahasaan/Etimologi
Dalam mengartikan  pendidikan, manusia banyak mempergunakan terma tertentu, dalam khasanah pendidikan islam, pengertian kata pendidikan, pada dasarnya mengacu pada term al-Tarbiyah, al-ta’dib, dan al-ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang populer di gunakan dalam praktek pendidikan islam adalah term al-tarbiyah. Sedangkan term al-ta’dib dan al-ta’lim jarang sekali digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan islam.
Kata “pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya “alama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “pendidikan islam” dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”. Kata kerja rabba (mendidik) sudah di gunakan pada zaman nabi muhammad SAW.

b.    Menurut Istilah (ishtilahan) / Terminology
Pendidikan Islam adalah proses transisternalisasi atau transaksi pengetahuan dan nilai-nilai Islam kepada peserta didik malalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensi, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup didunia dan akhirat.




c.    Pengertian Ilmu Pendidikan Menurut Para Ahli
Adapun pengertian ilmu pendidikan islam menurut para ahli adalah sebagai berikut  :
1.    Menurut Al- syaibaniy
Pendidikan islam adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya. proses tersebut dilakukan dengan cara pendidikan dan pengajaran sebagai suatu activitas asasi dan profesi diantara sekian benyak profesi asasi dalam masyarakat.
2.    Menurut muhammad fadhil al-jamaly
Pendidikan islam adalah sebagai upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak peserta didik untuk hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia. Dengan proses tersebut diharapkan akan terbentuk pribadi peserta yang lebih sempurna,baik yang berkaitan dengan potensi akal, perasaan, maupun perbuatanya. 
3.    Menurut D. Marimba  
Pendidikan islam adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
4.    Menurut hasan langgulung
Pendidikan islam adalah sebagai proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan, dan nilai-nilai islam yang diselaraskan dengan fungsi mausia untuk beramal didunia dan memetik hasilnya di akhirat.





5.    Menurut Ahmad Tafsir
Pendidikan islam adalah sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran islam.
Dari berbagai definisi pendidikan yang dikemukakan para ahli. nampak sekali persoalan dan perbedaan kaitanya dengan usaha membimbing ke arah pembentukan keperibadian peserta didik, dalam artian akhlak menjadi prioritas utama, di samping kearah perkembangan diri. Namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut : Pendidikan Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian  yang muslim.
Sedangkan yang dimaksud dengan Ilmu(sains) ialah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat alamiah.
Dengan demikian Ilmu Pendidikan Islam ialah uraian secara sistematis dan ilmiah tentang bimbingan atau tuntutan pendidikan kepada anak didik dalam berkembangnya agar tumbuh secara wajar berpribadi muslim.











B.    Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam
Bahwasanya di dalam ilmu pendidikan islam terdapat beberapa ruang lingkup pendidikan Islam antara lain :
1.    Pendidik dan perbuatan mendidik
pendidik adalah seorang guru, ustad, ulama’, ayah, dan ibu dalam keluarga, tokoh masyarakat, dan siapa saja yang yang mengfungsikan dirinya untuk mendidik. siapa saja dapat menjadi pendidik dan melakukan upaya untuk mendidik secara formal maupun nonformal.
Pendidik adalah orang yang mendidik. Dalam pengertian yang lazim digunakan, pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu berdiri memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ,dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri. 
Saat ini pendidik diposisikan sebagai fasilitator/mediator yang bertugas menfasilitasi atau membantu siswa selama proses penbelajaran berlangsung. Pendidik tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi, sebab informasi juga bisa diperoleh dari peserta didik. Penciptaan suasana menyenangkan dan adanya kesadaran emosional yang tidak dalam keadaan tertekan akan mengaktifkan potensi otak dan menimbulkan daya berpikir yang intuitif dan holistik.

2.    Anak Didik Dan Materi Pendidikan Islam
Anak didik adalah objek para pendidik dalam melakukan tindakan yang bersifat mendidik. Anak didik yang dimaksudkan dapat dilihat dari beberapa


segi yang dapat membedakan satu dengan lainya, yaitu dari usia anak didik,kondisi ekonomi keluarga, kondisi ekonominya juga minat dan bakat
anak didik serta tingkat intelegensinya. Dengan pengetahuan itu semua, tindakan pendidik akan mengutamakan fleksibilitas dalam mendidik.
Peserta didik dalam pendidikan islam adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik, psikologis, sosial, dan religius dalam mengarungi kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.
Peserta didik cakupannya lebih luas dari pada anak didik. Peserta didik tidak hanya melibatkan anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Penyebutan peserta didik juga mengisyaratkan bahwa lembaga pendidikan tidak hanya sekolah (pendidikan formal), melainkan juga mencakup lembaga pendidikan nonformal yang ada di masyarakat, seperti majelis taklim, paguyuban, dan sebagainya. Dengan demikian, istilah peserta didik ini bukan hanya orang-orang yang belum dewasa dari segi usia , melainkan juga orang-orang dari segi usia yang sudah dewasa, namun dari segi mental, wawasan, pengalaman, keterampilan, dan sebagainya masih memerlukan bimbingan .
Berbagai buku memberikan pengertian yang berbeda tentang peserta didik dengan anak didik. Namun, sebagian pula tidak membedakan antara keduanya. Seperti yang tertulis pada buku karya Abuddin Nata, peserta didik bukan hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Peserta didik cakupannya lebih luas dibanding anak didik. Walaupun arti anak didik yang dimaksud oleh sebagian penulis adalah bukan asli sebenarnya anak-anak, tetapi sebagian pembaca kurang memahami sehingga anak didik diartikan sebagai anak-anak saja.






3.    Metode Pendidikan Islam
Metode pendidikan islam, yaitu strategi yang relevan yang dilakukan oleh pendidikan untuk menyampaikan materi pendidikan islam kepada anak didik. Metode berfungsi mengolah, menyusun, dan menyajikan materi pendidikan islam agar materi pendidikan islam tersebut dapat dengan mudah
diterima dan di miliki oleh anak-anak. Dalam pendidikan islam, metode pendidikan ini disebut dengan istilah tariqatut tarbiyah atau tariqatur tarbiyah .
Metode pendidikan yang tidak efektif akan menjadi proses belajar mengajar sehingga banyak tenaga dan waktu terbuang sia-sia. Oleh kerna itu metode yang diterapkan oleh seorang guru akan berdaya guna dan berhasil guna jika mampu diterapkan dipergunakan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

4.    Alat-alat pendidikan
Untuk mencapai tujuan, pendidikan memerlukan berbagai alat yang dikenal dengan istilah media pendidikan, audio visual, alat peraga, sarana, dan prasarana pendidikan,dan sebagainya. Alat atau media pendidikan meliputi segala sesuatu yang dapat membantu proses pencapaian tuujuan pendidikan.oleh karena penddikan islam mengutamakan pengajaran ilmu dan pembentukan akhlak, maka alat untuk mencapai ilmu adalah alat-alat pendidikan ilmu, sedangkan alat untuk pembentukan akhlak adalah pergaulan.

5.    Evaluasi
Evaluasi dalam pendidikan islam merupakan cara teknik penilaianan  terhadap tingkah laku anak didik bersdasar standarperhitungan yang bersifat konfrehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental-psikologis dan

spritual-religius, karena manusia bukan hanya sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religius, melainkan juga berilmu dan berketerampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada tuhan dan masyrakatnya.
Dengan adanya evaluasi ini,  maka suatu kegiatan dapat diketahui atau ditentukan taraf kemajuany, serta diketahui pula tingkat kebarhasilan, seorang guru/ pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, menemukan kelemahan yang dilakukan, baik, berkaitan dengan materi, metode, fasilitas, sarana dan prasarana lingkungan dan lain sebagainya.

6.    Lingkungan pendidikan
Secara harfiah lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengitari kehidupan, baik berupa fisik berupa alam jagat raya dengan segala isinya, maupun berupa nonfisik, seperti suasana kehidupan beragama, nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang, serta teknologi. Kedua lingkungan tersebut hadir secara kebetulan, yakni tanpa diminta dan direncanakan oleh manusia. seseorang yang lahir diindonesia dengan lingkungan alamnya, atau yang lahir diamerika serikat dengan lindkungan almanya pula, bukanlah atas permintaanya sendiri. Demikian pula orang yang menjadi orang tuanya, saudaranya, tetangganya, dan lainya terjadi secara kebetulan dilihat dari sudut pandang manusia dan merupakan takdir tuhan diihat dari sudut pandang tuhan .







C.     Kegunaan Ilmu Pendidikan Islam
Kegunaan dapat diartikan dengan manfaat atau sumbangan positif yang diberikan kepada manusia dan lingkungan pendidikannya. Kalau berpatokan pada pandangan pragmatisme, setiap kebenaran hanya ada apabila memberikan kegunaan dan manfaat. Dengan demkian, apabila pendidikan Islam tidak memberikan kegunaan dan manfaat, lebih baik ditinggalkan atau jangan dipraktikan. Untuk mengetahui bahwa ilmu pendidikan Islam itu patut dan layak dikembangkan, harus diketahui kegunaannya.
Dilihat dari tujuan ilmu pendidikan Islam, yakin menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa, kegunaan pendidikan Islam adalah sebagai berikut: 
1.    Menambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan eksistensi Allah dan seluruh ciptaan-Nya kepada anak didik.
2.    Menguatkan iman dan memperkaya pandangan anak didik tentang ajaran-ajaran Islam yang menjadi sumber kehidupan manusia dan sumber ilmu pengetahuan.
3.    Menjadi jihad dijalan Allah karena mengembangkan ilmu pendidikan Islam merupakan ibadah.
4.    Memperluas penafsiran dan memperdalam pemaknaan ayat-ayat Al-Quran dan as-Sunah tentang berbagai hal yang menyangkut hal yang universal
5.    Meyakinkan anak didik bahwa al-Quran tidak melewatkan satu masalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
6.    Menunjukan kepada dunia barat bahwa ajaran islam merupakan sumber ajaran beragama dan ide-ide dasar dari seluruh pengetahuan yang perkembangannya tidak mengenal waktu.




7.    Secara praktis, ilmu pendidikan islam berguna untuk memberikan keterampilan hidup yang islami.
8.    Mencerdaskan anak didik.
9.    Membentuk akhlak yang mulia.
10.    Membentuk manusia yang memiliki kepedulian sosial, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.
11.    Mengembangkan lembaga pendidikan Islam agar bersaing dengan lembaga pendidikan umum atau sekuler.
12.    Mengkaji al-Quran dan as-Sunnah dan merumuskan teori-teori yang berkaitan dengan ilmu pendidikan islam.
13.    Mengembangkan teori dan menguji teori dengan paradigma pendidikan Ilsam.
14.    Mengkaji berbagai teori pendidikn barat dengan pendekatan ilmu pendidikan Islam.
15.    Menciptakan lembaga pendidikan islam yang bonafide.
16.    Membangun citra lembaga pendidikan Islam yang karismatik dan digandringi oleh umat Islam.
17.    Menyiapkan kader ulama yang mempuni dalam pendidikan Islam.
18.    Membuktikan berbagai ide dasar ilmu pengetahuan yang terapat dalam al-Quran dan as-Sunnah kedalam realitas kehidupan dunia. 
         Semua kegunaan ilmu pendidikan islam di atas merupakan cambuk bagi umat Islam, terutama bagi para pendidik dan para pengurus lembaga pendidikan islam agar terus meningkatkan kualitas materi pendidikan Islam, sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kemajuan pendidikan Islam.






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah berbagai pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.    Pendidikan Islam adalah proses transisternalisasi atau transaksi pengetahuan dan nilai-nilai Islam kepada peserta didik malalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensi, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup didunia dan akhirat.
2.    Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.
3.    Manfaat dan kegunaan pendidikan Islam merupan kenikmatan atau sesuatu yang akan mengantarkan pada kenikmatan. Kemaslahatan dan kegunaan pendidikan Islam merupakan dampak yang positif yang diterima oleh pihak pelaku dan pihak lain yang memilki karakter yang sama, sebagaimana pelakunya seorang diri, tetapi manfaatnya atau dampaknya dapat menyeluruh.

B.    Saran
Setelah membahas pengertian, ruang lingkup serta kegunaan  pendidikan Islam ini. Maka kami berharap pendidikan Islam lebih di utamakan dan di pelajari lebih mendalam, dan menanamkannya pada generasi muda agar syari’at dan ajaran Islam dapat di mengerti dan di pahami oleh generasi muda sehingga dapat melahirkan pemuda-pemudi yang cerdas otak dan watak serta dapat pula di aplikasikan dalam kehidupan sehari- hari.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, arifuddin. 2008.pengantar ilmu pendidikan islam. jakarta : cultura
Beni, ahmad saebani dan hendra akhdiyat. 2009. ilmu pendidikan islam,
Bandung : pustaka setia
H.M arifin. 2011. Ilmu pendidikan islam. Jakarta :Bumi aksara
Nata, abuddin. 2008. ilmu pendidikan islam. jakarta : kultura